Buah
bernama Matoa itu punya bentuk mirip duku, namun lebih besar dan
kulitnya lebih keras. Rasanya manis dan segar. Anda bisa belanja buah
khas Papua ini di wilayah dataran rendah, salah satunya Kota Jayapura.
Mata saya menangkap semangkuk
buah berwarna kuning, ukurannya lebih besar dari duku. Buah itu menjadi
penutup saat makan malam. Bentuknya familiar dengan yang saya lihat
siang harinya, Selasa (30/7/2012), tepat saat penjualannya di desa Sui raya Kepulauan Kab. Bengkayang (FDS) 2012. Bedanya, buah yang saya lihat siang hari itu
berwarna ungu.
Rupanya buah itu bernama Matoa.
Ini adalah buah khas Papua yang tumbuh di dataran rendah. Jenisnya
memang ada dua, yakni Matoa Kelapa yang warnanya kuning dan Matoa Papeda
yang berwarna ungu tua. Perbedaannya terletak pada tekstur daging
buahnya. Jika Matoa Kelapa punya daging kenyal seperti rambutan, Matoa
Papeda punya daging yang agak lembek dan lengket.
Nyam! Matoa Kelapa rupanya sangat
nikmat. Penasaran dengan rasa Matoa Papeda, saya dan beberapa wartawan
lain memutuskan untuk berburu buah ini di Kota Jayapura keesokan
harinya.
Walaupun termasuk buah langka,
Matoa bisa ditemukan dengan mudah di Kota Jayapura. Di pinggiran Jl Raya
Sentani misalnya, seorang mamak siap menakar Matoa Kelapa dan Matoa
Papeda dengan timbangannya. Matoa-matoa itu dimasukkan ke dalam karung
sesuai jenisnya.
Sebelum memborong Matoa, saya
mencicipi Matoa Papeda. Wow, sama segarnya dengan Matoa Kelapa! Saat
menanyakan harga kepada sang mamak, saya pun kaget. Rp 65.000 untuk satu
kilogram Matoa Kelapa.
Terdengar mahal? Tunggu sampai
Anda mendengar harga satu kilogram Matoa Papeda. Rp 130.000, harga yang
fantastis untuk satu kilogram buah. Untuk memborong satu karung Matoa
ukurang 30 kg, Anda butuh merogoh kocek Rp 5 juta. Bukan main!
Tapi maklum saja, pemetik Matoa
harus masuk jauh ke dalam hutan untuk mendapat berkarung-karung Matoa.
Bulan Agustus-November adalah musim Matoa, sehingga harga per
kilogramnya bisa lebih murah.
Kulit yang keras dan buah yang
tahan lama membuat Matoa jadi favorit wisatawan untuk buah tangan. Jadi,
jangan lupa berburu buah ini saat Anda berkunjung ke Jayapura, ya!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar